Akses
Sumba Timur berpenduduk lebih dari 255.000 jiwa, tersebar di wilayah seluas 7.000 km2. Dengan demikian, kepadatan penduduk adalah 36 jiwa per km2 (sumber: BPS Sumba Timur 2017). Medan perbukitan Sumba menjadi kendala di beberapa daerah, termasuk akses kesehatan.
Memang, jalan terbuat dari jalan berbatu dan berbahaya, hampir tidak dapat dilalui baik dengan mobil, sepeda motor, atau ambulans.
Infrastruktur
Beberapa kabupaten memiliki pusat kesehatan bernama Puskesmas, yang buka di pagi hari dan menyediakan layanan kesehatan primer,
Air dan sanitasi
Di daerah Indonesia bagian timur, akses terhadap air bukanlah hak cuma-cuma dan melimpah. Kebanyakan keluarga harus berjalan beberapa kilometer untuk mengakses sumur atau sumber air.
Mayoritas puskesmas juga tidak memiliki akses langsung ke air.
Pengetahuan
Selama misi lapangan kami, kami bertemu banyak anak-anak, remaja dan orang dewasa terluka, terutama pada tangan dan kaki. Anak-anak harus berjalan berkilo- kilometer untuk sampai ke sekolah, di jalur berbahaya ini, dan bahkan menyeberangi sungai, beberapa di antaranya bertelanjang kaki; oleh karena itu, merekalah yang paling banyak memiliki luka atau cidera.
Hal ini biasanya dibiarkan tidak diobati; mereka tidak memiliki akses ke perawatan medis atau pengetahuan paling dasar, seperti disinfektan atau membalut luka. Sejak saat itu, luka-luka ini menjadi terinfeksi, dan kematian dapat diakibatkan oleh cedera ringan.
Ini juga terkait erat dengan kurangnya kebersihan, kurangnya akses ke air, kurangnya pengetahuan dan sumber daya medis.
Pencegahan dan kebersihan
Kesehatan esensial dimulai dengan pencegahan dan pengetahuan tentang perawatan primer dan bagaimana mencegah penyakit dan infeksi melalui kebersihan dan kebiasaan yang baik. Pengetahuan ini kurang di daerah pedesaan Sumba Timur.
Biaya Proyek
Deskripsi | Jumlah | |
Distribusi pengetahuan tentang kesehatan terkait air bersih dan sanitasi yang sehat serta penanganan langsung terhadap gangguan kesehatan, luka ringan dan kecelakaan | : | Rp 192.580.000 |
Penyediaan dan pendistribusian P3K untuk sekolah dan warga Kampung sebagai penanganan pertama untuk masalah kesehatan, luka ringan dan kecelakaan | : | Rp 83.850.000 |
Pemantauan, Evaluasi dan Pelaporan | : | Rp 44.205.000 |
Total | : | Rp 320.635.000 |