Harapan untuk Mbinu Dita!

August 27, 2020
Mbinu Dita menjadi desa yang sering dikunjungi Kawan Baik sejak akhir 2019. Saat itu sekolah gubuk yang menjadi perhatian namun setelah badai menerjang sekolah gubuk tersebut hingga atap alang menyentuh tanah, Kawan Baik mulai fokus untuk mendirikan sekolah tersebut. Seiring berjalannya waktu, pembangunan sempat terhenti akibat adanya pandemi covid – 19. Selain itu, masyarakat secara […]

Mbinu Dita menjadi desa yang sering dikunjungi Kawan Baik sejak akhir 2019. Saat itu sekolah gubuk yang menjadi perhatian namun setelah badai menerjang sekolah gubuk tersebut hingga atap alang menyentuh tanah, Kawan Baik mulai fokus untuk mendirikan sekolah tersebut.
Seiring berjalannya waktu, pembangunan sempat terhenti akibat adanya pandemi covid – 19. Selain itu, masyarakat secara ekonomi juga mengalami dampak akibat pandemi.

Pada 30-31 Juli, Kawan Baik dengan program Leading Through Crisis menyiapkan paket sembako untuk masyarakat Mbinudita. Kegiatan saat itu berlangsung lancar, bukan hanya pembagian sembako untuk masyarakat namun juga ada kegiatan yang dilakukan oleh relawan bersama murid SD Mbinudita dan PAUD Mbinudita.
Relawan yang berkegiatan dengan anak SD dan PAUD melakukan sosialisasi seperti biasanya yaitu sosialisasi covid-19 sambil mewarnai booklet covid-19 yang dibuat oleh Bali Institute, selain itu juga ada sosialisasi cara cuci tangan dengan tujuh langkah dan sosialisasi menjaga diri melalui lagu ‘sentuhan boleh dan tidak boleh’.

Sementara relawan lain sibuk dengan anak-anak, di rumah Bapak KAUR Mbinudita, sebagian relawan lainnya mulai membagikan paket sembako kepada masyarakat Mbinudita dan melakukan sosialisasi gizi anak untuk orangtua yang paling menarik adalah saat-saat pembahasan pembangunan sekolah. SD Mbinudita sebelumnya dibangun secara sederhana dengan swadaya masyarakat. Masyarakat bersama-sama mulai dari meratakan area bukit sekolah hingga memasang usuk kayu, dinding gedeg hingga atap alang, dan kini swadaya masyarakat juga sangat diperlukan untuk membangun SD Mbinudita.

Dalam diskusi dan musyawarah tersebut, masyarakat siap secara sumber daya alam yang terdapat di sekitar yang dapat digunakan untuk membangun sekolah, selain itu masyarakat juga mengumpulkan dana semampunya untuk pengadaan batako serta masyarakat siap sumbang tenaga selama proses pembangunan sekolah. Sebelum seluruh rangkaian kegiatan selesai, seluruh warga dan anak-anak menyantap bubur kacang hijau terlebih dahulu agar kuat menempuh perjalanan yang jauh ke rumah mereka masing-masing. Harapan demi harapan dipanjatkan untuk membangun Mbinudita.

Terimakasih untuk seluruh relawan yang terlibat dalam kegiatan dari berbagai komunitas di Sumba Timur seperti Sumba Volunteer, Cahaya Anak Sumba, Anugerah Anak Sumba, SOPAN (Solidaritas Perempuan dan Anak), IKPML (Ikatan Keluarga Pelajar Mahasiswa Lewa), Puskesmas Ngadu Ngala dan Lailunggi, Kumpul Tangan, Sahabat Inspirasi dan Saratoga Motor Club. Semua kegiatan berjalan lancar berkat kepedulian seluruh relawan.

Harapan demi harapan kita panjatkan untuk membangun Mbinudita.

 

News

Donate Now: Aid #zeromalaria With Two New Microscopes
October 30, 2023

Donate Now: Aid #zeromalaria With Two New Microscopes

Join us in an urgent initiative that tackles the deadly malaria epidemic head-on in Eastern Indonesia. Learn how Olympus Trinocular...
read more
With Us for New Purchases of Drugs and Medical Equipment
October 27, 2023

With Us for New Purchases of Drugs and Medical Equipment

Journey to the heart of Fair Future's operations at our base camp in Denpasar. Learn how meticulous planning, courage, and...
read more
Transforming Lives – Deep Drilling for Clean Water in East Sumba
October 25, 2023

Transforming Lives – Deep Drilling for Clean Water in East Sumba

In East Sumba, a 60-meter-deep drilling project stands as a beacon of transformation. This gargantuan endeavor by Fair Future and...
read more
How Primary Medical Care Rescued a 10-year-old in Remote East Sumba
October 25, 2023

How Primary Medical Care Rescued a 10-year-old in Remote East Sumba

In the isolated village of Mbatapuhu, East Sumba, a 10-year-old named Jaya faced a life-threatening malaria crisis. Discover how Fair...
read more