Inisiatif Pencegahan Malaria Sumba Timur 2023
Tanggal Rilis Proyek : 8 Juni 2023
Pemimpin Proyek : dr. Aldo Anapaku
Tipe Proyek : Proyek ini dilaksanakan oleh Yayasan Kawan Baik Indonesia atas nama mitra kami yang memberikan dana hibah untuk proyek ini.
Durasi : 2 Bulan
Masalah
Sumba Timur menghadapi sejumlah masalah dalam upaya menangani kasus Malaria di wilayah tersebut. Salah satu masalah yang utama adalah tingginya jumlah masyarakat yang terinfeksi malaria. Tingkat infeksi yang tinggi menunjukkan adanya hambatan dalam pencegahan, penanganan, dan pengendalian penyakit ini.
Masalah lain yang dihadapi adalah kurangnya pengetahuan masyarakat Sumba Timur tentang infeksi malaria. Pengetahuan yang terbatas tentang gejala, cara penularan, dan langkah-langkah pencegahan dapat menyebabkan keterlambatan dalam mendeteksi dan mengobati kasus malaria. Edukasi dan kampanye penyuluhan perlu ditingkatkan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya pencegahan dan pengobatan malaria.
Selain itu, Sumba Timur juga menghadapi kendala dalam hal sarana pendeteksi dini infeksi malaria. Pendeteksian dini sangat penting untuk mengidentifikasi kasus-kasus malaria secara cepat dan memberikan pengobatan yang tepat waktu. Keterbatasan sarana pendeteksi dini seperti tes darah dan fasilitas laboratorium yang memadai dapat menjadi hambatan dalam upaya penanggulangan malaria.
Untuk mengatasi masalah-masalah ini, perlu dilakukan upaya kolaboratif antara pemerintah, lembaga kesehatan, dan masyarakat Sumba Timur. Langkah-langkah pencegahan, seperti penggunaan kelambu berinsektisida, pengendalian vektor nyamuk, dan penggunaan obat anti-malaria, harus ditingkatkan. Selain itu, program edukasi yang komprehensif harus diselenggarakan untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang malaria dan pentingnya pencegahan serta pengobatan yang tepat. Peningkatan akses terhadap sarana pendeteksi dini dan fasilitas kesehatan juga penting untuk memastikan penanganan yang efektif terhadap kasus malaria di Sumba Timur.
Aksi Kami
Untuk mengendalikan vektor nyamuk malaria di Sumba Timur diperlukan langkah-langkah seperti Indoor Residual Spraying (IRS) untuk mengurangi populasi nyamuk malaria. Selain itu, penyediaan kelambu berinsektisida juga diperlukan untuk melindungi masyarakat dari gigitan nyamuk pembawa parasit malaria. Selain itu, item kebersihan, seperti penggunaan sabun, dapat membantu mencegah infeksi malaria dengan menjaga kebersihan diri dan lingkungan yang baik.
Selain upaya pengendalian vektor, peningkatan pengetahuan masyarakat Sumba Timur tentang penyakit malaria juga penting. Melalui program edukasi yang komprehensif, masyarakat dapat diberikan informasi yang akurat mengenai gejala, cara penularan, dan langkah pencegahan malaria. Mereka dapat mengambil tindakan pencegahan yang efektif dan mengidentifikasi kasus malaria dengan pengetahuan awal yang memadai.
Deteksi dini infeksi malaria juga merupakan bagian penting dari upaya pencegahan. Tes diagnostik malaria cepat (RDT malaria) dan Tes Mikroskopis Darah Kental (TSDT) digunakan untuk mendeteksi adanya parasit malaria dalam tubuh seseorang. Deteksi dini memungkinkan kasus malaria dapat diidentifikasi lebih cepat, dan pengobatan yang tepat dapat diberikan untuk mencegah penyebaran lebih lanjut dan mengurangi dampak kesehatan.
Dengan dilaksanakannya pengendalian vektor nyamuk, peningkatan pengetahuan masyarakat, dan deteksi dini infeksi malaria melalui tes diagnostik, maka kasus malaria di Sumba Timur dapat ditekan, dan dapat dilakukan langkah-langkah praktis untuk menangani penyakit ini.
Sasaran – Hasil yang Diharapkan
Hasil langsung dari proyek ini adalah:
Pertama, jumlah kasus malaria bisa ditekan.
Selain itu, pendayagunaan pengetahuan masyarakat Sumba Timur tentang penyakit malaria juga penting. Dengan meningkatkan pemahaman tentang gejala, cara penularan, dan tindakan pencegahan, diharapkan masyarakat dapat melakukan tindakan pencegahan yang efektif dan mengurangi risiko tertular malaria.
Selain itu, mendeteksi jumlah penderita malaria juga merupakan langkah penting dalam upaya pencegahan. Alat deteksi dini seperti malaria rapid diagnostic test (RDT malaria) dan Thick Microscopic Test (TSDT) dapat mengidentifikasi kasus malaria darah lebih dini. Ini memungkinkan perawatan yang tepat, termasuk pengobatan yang tepat dan pencegahan penyebaran lebih lanjut. Kami juga sedang mengembangkan platform digital sederhana yang dapat digunakan secara offline dan online untuk mengidentifikasi kasus di tempat; tujuannya adalah untuk mendapatkan laporan segera setelah tes door-to-door. Sesi pelatihan dengan para relawan untuk menggunakan platform digital akan diadakan di Rumah Kambera sebelum pelaksanaan di distrik Mahu.
Melalui pendekatan komprehensif yang meliputi pengendalian jumlah kasus malaria, peningkatan pengetahuan masyarakat, dan deteksi dini melalui sarana deteksi, diharapkan dapat mengurangi beban penyakit malaria di Kabupaten Sumba Timur dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat setempat.
KAWAN BAIK ON AIR
Dalam upaya mendukung program Inisiatif Pencegahan Malaria Sumba Timur 2023, Yayasan Kawan Baik Indonesia berkegiatan bersama Max Fm Waingapu, Epi Studio untuk membuat iklan layanan masyarakat sebagai bentuk penyadartahuan bagi masyarakat Mahu dan sekitarnya.
Kenapa Radio? di Mahu dan sekitarnya, radio adalah salah satu media komunikasi yang efektif, dengan jangkauan yang cukup luas. Harapannya, himbauan dan edukasi tentang malaria yang disampaikan secara berulang-ulang, dapat diterima oleh masyarakat untuk sama-sama diterapkan secara sadar.
Radio Max Fm di Waingapu, dengan gelombang 96,9 FM sendiri juga banyak menyampaikan informasi tentang kesehatan. Selain itu juga tentang hak dan kewajiban sebagaiwarga negara, kehidupan keluarga, kehidupan sosial, pendidikan dan informasi serta pengetahuan lainnya yang berhubungandengan kehidupan manusia (masyarakat Sumba Timur).