Pada tanggal 10 Januari kami mengunjungi Lapinu selama dua hari, sebuah desa terpencil di antah-berantah di sebelah timur Pulau Sumba yang sekaligus salah satu wilayah termiskin di Indonesia dan di Asia.
Seperti yang Anda tahu, kami mengadakan program kecil untuk merayakan Natal bersama anak-anak dan penduduk desa ini, selama kami bekerja di tempat tersebut. Kita memang tiga program yang telah dimulai hampir pada waktu yang sama di Sumba Timur.
Untuk pesta Natal di Lapinu, kami telah menyiapkan makanan yang meriah: spaghetti dan saus Italia buatan sendiri, yang disiapkan oleh kita semua. Desa ini tidak memiliki fasilitas air bersih maupun listrik, yang menjadi tantangan nyata bagi kami semua, namun berubah dengan cepat menjadi keberhasilan sebenarnya.

baca lainnya