Perang Senyap Terhadap Kesejahteraan: Menghadapi Krisis Hama di Sumba Timur Selain Pertanian untuk Mengatasi Kesehatan Manusia dan Lingkungan.
Selama lebih dari lima tahun, Sumba Timur menghadapi serangan hama yang tiada henti, kerusakan tanaman, dan inti kehidupan manusia—kesehatan, kesejahteraan psikologis, dan kohesi sosial. Krisis ini melampaui batas-batas pertanian, dan bermanifestasi sebagai darurat kemanusiaan yang mengerikan dengan dampak yang mengubah kehidupan.
Fair Future mengadvokasi solusi berkelanjutan dan berpusat pada manusia yang tidak membahayakan kesehatan manusia dan lingkungan.
Jalur Ketergantungan Pestisida yang Berbahaya
Fair Future mengakui daya tarik pestisida kontak untuk pemberantasan hama dengan segera, namun menggarisbawahi keraguan besar mengenai keamanan dan keberlanjutannya. Zat-zat ini menembus kulit dan selaput lendir, menimbulkan risiko kesehatan yang akut seperti penyakit pernafasan dan kondisi kulit yang melemahkan. Paparan kronis meningkat menjadi penyakit yang mengancam jiwa seperti kanker dan penyakit neurodegeneratif. Keterbatasan ekonomi akibat perawatan medis memperburuk kondisi penghidupan masyarakat yang terkena dampak.
Tol Langsung: Kehidupan Manusia dan Hewan Dipertaruhkan
Dampak krisis ini tidak hanya terbatas pada tanaman saja; hal ini berdampak pada tatanan kehidupan di Sumba Timur. Tim medis Fair Future yang berdedikasi telah melakukan intervensi dalam ratusan kasus, yang berdampak pada individu mulai dari bayi hingga orang tua, semuanya menunjukkan kondisi yang secara langsung disebabkan oleh paparan pestisida. Gejalanya muncul dalam berbagai bentuk yang menyusahkan:
- Masalah Gastrointestinal: Sakit perut dan gangguan pencernaan sering menjadi keluhan, mempengaruhi kehidupan dan kesejahteraan sehari-hari;
- Komplikasi Pernafasan: Individu, terutama mereka yang memiliki kondisi yang sudah ada sebelumnya, mengalami masalah pernapasan yang semakin parah, mulai dari batuk kronis hingga komplikasi yang lebih parah seperti bronkitis;
- Kekhawatiran Dermatologis: Iritasi kulit yang parah, termasuk ruam dan luka bakar, telah dilaporkan, seringkali memerlukan intervensi medis untuk mencegah infeksi.
Tragedi ini tidak berhenti pada manusia saja. Pengamatan Fair Future (khususnya di wilayah Lewa) mengungkapkan adanya tren yang meresahkan pada satwa liar setempat dan hewan peliharaan. Konsekuensinya sama parahnya:
- Kematian Satwa Liar: Tingkat kematian yang belum pernah terjadi sebelumnya terjadi pada fauna asli, sehingga mengganggu ekosistem lokal dan rantai makanan;
- Kehilangan Hewan Domestik: Hewan ternak yang penting bagi perekonomian lokal, seperti sapi dan ayam, juga berisiko tinggi. Kematian yang tidak dapat dijelaskan dan masalah reproduksi pada hewan-hewan ini berdampak besar pada penghidupan masyarakat;
Data menarik yang dikumpulkan oleh tim sosial dan medis kami di lapangan menggarisbawahi kebutuhan mendesak akan strategi pengelolaan hama berkelanjutan. Ketergantungan pada pestisida berbahaya telah menjadi perang diam-diam terhadap kehidupan manusia dan hewan, yang menuntut solusi segera, etis, dan praktis.
Rawa psikologis
Dampak mental dari krisis saat ini sangat mengejutkan. Tekanan emosional, yang disebabkan oleh buruknya panen dan ketidakamanan finansial, telah mendorong sebagian orang melakukan tindakan tragis yang tidak dapat diubah, bahkan bunuh diri, seperti yang dialami langsung oleh Elthon dan Alex. Dalam masyarakat di mana kesejahteraan kolektif membentuk identitas individu, krisis ini memperparah gangguan psikologis yang ada hingga tingkat yang tidak dapat dikelola, dan hal ini menjadi perhatian besar bagi Kawan Baik dan anggota Fair Future di sini.
Krisis hama di Sumba Timur bukan sekedar bencana pertanian. Ini adalah perang diam-diam yang dilakukan terhadap kesejahteraan manusia, yang meninggalkan bekas luka baik pada daging maupun tanah. Kita tidak bisa menunggu; sekaranglah waktunya untuk solusi etis dan berkelanjutan. Bersama-sama, kita bisa membuat perubahan. – Alex Wettstein, CEO, Pendiri – Fair Future.
Tanah yang terbakar: Simbol keputusasaan yang mengerikan
- Di tengah krisis hama yang parah di Sumba Timur, ada satu tindakan yang menonjol sebagai lambang keputusasaan: Pembakaran ladang;
- Para petani beralih ke tindakan drastis ini sebagai upaya terakhir karena tidak adanya pilihan yang efektif dan berkelanjutan. Efektivitas langsung terhadap hama merupakan kemenangan yang berumur pendek namun dengan harga yang sangat mahal;
- Ladang yang terbakar merupakan seruan mendesak untuk meminta bantuan, sebuah gejala dari masalah yang lebih signifikan yang memerlukan intervensi segera. Hal ini melambangkan persimpangan kritis yang dihadapi komunitas-komunitas ini, yang terjebak antara kebutuhan mendesak dan keberlanjutan jangka panjang;
Fair Future ingin mencoba memecahkan masalah kompleks ini dengan mencari solusi holistik yang tidak hanya memerangi masalah hama namun juga mengatasi krisis manusia dan lingkungan yang diakibatkannya;
Kesehatan Anak: Korban yang Terabaikan dalam Krisis Hama di Sumba Timur
Anak-anak di Sumba Timur sering kali menjadi korban yang terlupakan dalam krisis hama yang sedang berlangsung, dan mereka paling terkena dampak paparan pestisida. Kerentanan mereka diperburuk dengan berkembangnya sistem kekebalan tubuh, peningkatan laju metabolisme, dan perilaku seperti bermain di lahan yang diberi pestisida. Peningkatan kerentanan ini diwujudkan dalam berbagai cara yang memprihatinkan:
- Dampak Langsung terhadap Kesehatan: Anak-anak mengalami gejala akut seperti masalah pernapasan dan iritasi kulit;
- Konsekuensi Jangka Panjang: Keterlambatan perkembangan, ketidakmampuan belajar, dan ketidakseimbangan hormonal dicatat sebagai akibat kronis;
- Peningkatan Risiko Kanker: Ada peningkatan risiko kanker pada masa kanak-kanak, termasuk leukemia dan limfoma;
- Dampak Psikologis: Penyakit yang sering terjadi menyebabkan stres dan berkontribusi terhadap tantangan kesehatan mental;
- Dampak Antargenerasi: Risiko cacat lahir pada generasi mendatang meningkat akibat paparan pestisida saat ini.
Mengingat risiko-risiko yang signifikan ini, solusi pengendalian hama yang lebih aman dan berkelanjutan menjadi semakin penting. Fair Future teguh dalam komitmennya untuk memitigasi risiko ini dan melindungi kesejahteraan anak-anak Sumba Timur.
Kesimpulan: Front Persatuan untuk Solusi Beragam
Sisi Menghadapi krisis hama di Sumba Timur memerlukan pendekatan multifaset yang lebih dari sekadar solusi pertanian jangka pendek. Kita sedang bergulat dengan situasi yang mirip dengan salah satu dari tujuh wabah penyakit di Mesir—yaitu dampak buruknya terhadap kehidupan manusia dan lingkungan. Krisis ini memerlukan intervensi yang menjaga kesehatan, menjamin kesejahteraan psikologis, dan menegakkan tatanan sosial masyarakat yang terkena dampak.
Fair Future, bekerja sama dengan Kawan Baik, tetap teguh dalam komitmennya terhadap kesejahteraan manusia dan lingkungan saat kita memerangi krisis yang luar biasa ini. Namun, besarnya masalah ini tidak dapat diatasi hanya oleh satu organisasi saja. Untuk mengatasi akar permasalahan dan dampak multi-dimensi secara efektif, kami membuka tangan terhadap segala bentuk kolaborasi—baik swasta, industri, atau pemerintah.
Sungguh menyedihkan melihat pemerintah daerah sejauh ini membatasi intervensi mereka pada pendistribusian pestisida. Hal ini tidak hanya merupakan perbaikan jangka pendek, namun juga melanggengkan siklus penyakit dan risiko kesehatan jangka panjang, termasuk kematian, di kalangan masyarakat. Ini bukanlah solusi yang berkelanjutan atau manusiawi. Hal ini hanya akan memperparah krisis yang kita hadapi bersama.
Dukungan dan upaya kolaboratif Anda dapat menghasilkan perubahan yang sangat dibutuhkan. Front persatuan adalah satu-satunya cara untuk mengembangkan dan menerapkan solusi praktis dan berkelanjutan yang menghormati kehidupan manusia dan planet kita. Di masa-masa sulit ini, dukungan Anda menjadi sangat berharga. Berdonasi untuk Fair Future memastikan perawatan medis yang penting dan berkontribusi dalam merancang solusi berkelanjutan bagi komunitas yang terkena dampak ini. Terima kasih telah menjadi Kawan—Kawan Baik—dan berdiri bersama kami melawan ketidakadilan sosial dan medis.
Alex Wettstein – Kamp mediko-sosial Fair Future Foundation di Sumba Timur – Rumah Kambera, Lambanapu – 24 September 2023.
Di Sumba Timur, peningkatan jumlah hama perusak tanaman selama lima tahun terakhir merupakan masalah penting yang memerlukan perhatian segera. Iklim tropis, kering, dan gersang di kawasan ini mengalami peningkatan suhu akibat pemanasan global, menjadikannya habitat yang semakin cocok bagi hama.
- Untuk Fair Future, permasalahan ini diperburuk oleh beberapa faktor utama
- Perubahan Iklim: Pemanasan global meningkatkan kondisi pertumbuhan hama;
- Monokultur: Fokus pada pertanian dengan satu jenis tanaman membuat tanaman rentan terhadap hama tertentu;
- Penggunaan Pestisida yang Berlebihan: Penggunaan pestisida yang berlebihan mengganggu pengendalian alami, sehingga memperburuk masalah hama;
- Kurangnya PHT: Kurangnya penerapan strategi Pengendalian Hama Terpadu (PHT) melemahkan pertanian berkelanjutan;
- Kesenjangan Informasi: Petani seringkali kekurangan pengetahuan penting tentang waktu dan metode pengendalian hama yang efektif;
- Globalisasi: Peningkatan perdagangan dan perjalanan memfasilitasi penyebaran hama ke wilayah baru;
Faktor Manusia: Pertumbuhan populasi dan perubahan penggunaan lahan menempatkan tanaman dekat dengan habitat hama;
Tekanan Ekonomi: Kendala keuangan terkadang mengakibatkan penggunaan tindakan pengendalian hama yang lebih murah namun kurang efektif; - …
Tantangan-tantangan yang saling berhubungan ini memerlukan pendekatan multi-aspek dan berkelanjutan untuk mengelola krisis yang sedang berlangsung secara efektif.