Salah satu proyek di bawah program #KawanSehat adalah Water Connection, yaitu pembangunan akses air bersih dan sanitasi sehat untuk warga di #SumbaTimur, #NTT. Setelah sebelumnya kami menggarap #Mauliru pasca bencana Seroja, kami berlanjut ke #Mbinudita. Pada tahun 2020, melalui Proyek #BangunMbinudita untuk akses pendidikan yang berkualitas, kami telah membangun sekolah darurat yang roboh akibat hujan badai. Sekarang, kami melanjutkan cita-cita yang selaras untuk warga dengan #WaterConnection.
Pada tahun 2002, UNESCO menetapkan hak dasar manusia atas air yaitu sebesar 60 ltr/org/hari. Sementara, untuk mendapatkan air bersih di Mbinudita, penduduk desa menghabiskan banyak waktu menuju sumber mata air dan sumur dengan jarak 1,5 hingga 3 km dengan kontur tanah berbukit. Mereka menenteng jerigen sambil berjalan kaki, dengan motor, atau memanfaatkan tenaga ternak.
Di Mbinudita hanya sedikit rumah tangga dengan kamar mandi atau toilet. Untuk buang air besar sebagian besar warga melakukannya dengan membuat lubang di rerumputan atau di semak-semak. Orang Sumba pada umumnya punya istilah sendiri untuk kondisi ini: tai wewar, atau tinja berserakan. Jika kita berjalan kaki melalui rerumputan, hati-hati dengan banyak sekali “jebakan” dalam bentuk kotoran manusia.
Kondisi tersebut adalah motivasi kami dalam mengupayakan akses air bersih dan #sanitasisehat untuk warga desa, agar air yang sangat dibutuhkan bisa didapatkan dengan mudah dan sanitasi sehat hanya sejangkauan. Kami juga ingin berbagi pengetahuan dan teknologi dengan mentransfer apa yang kami pahami soal pemanenan air hujan, memanfaatkan berkah dari alam dan menyimpannya untuk kebutuhan bersama. Adanya akses air bersih ini diharapkan akan perlahan membuat kualitas hidup warga desa Mbinudita menjadi lebih baik dengan adanya waktu yang lebih banyak untuk menjadi produktif. Untuk keterangan lebih lanjut tentang apa yang telah dan akan kami kerjakan, silakan kunjungi proyek kami.
#kawanbaikindonesia #fairfuturefoundation #waterconnection #bangunmbinudita