Mengubah Kehidupan Melalui Perencanaan yang Ketat dan Keterlibatan Masyarakat Secara Mendalam: Sebuah Perjalanan Menuju Strategi Pra-Implementasi dari Fair Future.
Temukan Metodologi Unik Fair Future di Indonesia Timur: Menyeimbangkan Kasih Sayang, Empati, dan Perencanaan Strategis untuk Memastikan Hasil Kesehatan dan Kebugaran yang Berkelanjutan di Komunitas Ultra-Pedesaan.
Salah satu kunci kesuksesan Fair Future adalah pendekatan kami yang cermat terhadap setiap proyek yang kami lakukan. Bahkan sebelum mengangkat batu atau memberikan satu dosis obat pun, tim kami melakukan studi kelayakan dan dampak yang cermat. Hal ini seringkali diawali dengan perjalanan darat, khususnya ke Sumba Timur, seperti di Desa Lain Datang.
Pendalaman Komunitas yang Mendalam
Ayu, Direktur Kawan Baik Indonesia, saya sendiri, Alex Wettstein, dan kolaborator lokal kami seperti Primus, manajer teknis, dan Elthon, penjaga tradisi, mengunjungi komunitas-komunitas ini untuk benar-benar memahami kehidupan sehari-hari mereka. Ini bukan sekedar diskusi dan observasi singkat. Kami hidup di antara mereka. Kami menghabiskan beberapa malam di rumah mereka, memasak bersama mereka, dan mempelajari cara mereka memberi makan, minum, dan menjaga kesehatan. Fase ini tidak hanya memberi kita data berharga untuk perencanaan namun juga membangun jembatan kepercayaan dengan masyarakat. Kami tahu kami akan bekerja sama selama beberapa bulan atau bahkan bertahun-tahun.
Mengukur Dampak
Tim kami, termasuk Gogon, yang bertanggung jawab atas proyek terkait air bersih, dan Annisa, yang menangani keuangan lapangan dan logistik, berkolaborasi untuk menilai kebutuhan nyata masyarakat. Kami fokus untuk menciptakan dampak jangka panjang dalam hal kesehatan yang lebih baik, serta kehidupan yang lebih harmonis dan seimbang. Ino, penghubung kami dengan masyarakat dan pihak berwenang, membantu kami menavigasi lanskap sosial dan politik setempat.
Di Fair Future, landasan kami sama besarnya dengan dampak yang ingin kami ciptakan. Perendaman kami dalam komunitas bukan hanya sebuah fase; itu sebuah komitmen. Alex Wettstein, CEO, Pendiri Fair Future.
Setiap proyek harus memenuhi kriteria tertentu: inovasi, kegunaan, keberlanjutan, dan ekologi. Penilaiannya menyeluruh. Kami mempertimbangkan setiap variabel mulai dari biaya hingga manfaat bagi masyarakat. Banyak pertanyaan: Apakah ada akses jalan? Apakah jalurnya aman? Apa yang menjadi kekhawatiran utama masyarakat—air, makanan, atau akses layanan kesehatan?
Tujuan Akhir
Setelah berminggu-minggu belajar dan mendalami, sebuah rencana tindakan mulai terbentuk. Setiap langkah dihitung berdasarkan waktu dan sumber daya yang dibutuhkan. Dan pertanyaan utamanya adalah apakah proyek ini akan menyelamatkan nyawa? Akankah hal ini meningkatkan kehidupan sehari-hari keluarga atau seluruh masyarakat?
Dengan metodologi ini, setiap anggota tim Fair Future, termasuk anggota Dewan selalu hadir di lokasi, mengetahui bahwa mereka adalah bagian dari proyek yang telah dipikirkan dengan cermat dan akan memberikan dampak yang nyata dan bertahan lama. Dan ya, selama lima belas tahun, metodologi inilah yang menjadikan Fair Future sebuah organisasi unik, dengan saya, Alex Wettstein, yang selalu berada di lapangan, sebagai sukarelawan 100%.
Inilah sebabnya mengapa di Fair Future, setiap proyek dimulai dengan studi kelayakan—karena kami percaya bahwa kesejahteraan masyarakat ultra-pedesaan bukan hanya misi kami; itu gairah kami.
Untuk Bacaan Lebih Lanjut: Pelajari semua artikel dan publikasi dalam program WaterConnections kami di sini. Kunjungi akun Instagram kami untuk melihat galeri foto ilustratif upaya luar biasa kami.
Alex Wettstein – Kamp mediko-sosial Fair Future Foundation di Sumba Timur – Rumah Kambera, Lambanapu,
29 September 2023.