Masalah
Akses air bersih yang kurang terjangkau dan tidak memiliki kemampuan finansial yang cukup untuk pemenuhan air bersih bagi warga sekolah dan warga sekitar di Mbinudita Masyarakat dari daerah terpencil sebagian besar tidak memiliki pengetahuan, kapasitas dan sumber daya yang cukup. Oleh karena itu, mereka tidak dapat membangun atau membayangkan solusi teknis yang ditujukan untuk meningkatkan kondisi kehidupan mereka.
Masyarakat tidak dapat menerapkan pola hidup sehat, terutama terkait dengan akses terhadap air bersih dan solusi sanitasi yang memadai
Penerima manfaat
- Warga Sekolah
- warga Desa Mbinudita
Pembuatan Sumur Bor
Untuk mendapatkan kualitas air bersih yang lebih baik, perlu dilakukan pengukuran dan pengeboran sumur hingga kedalaman tertentu sesuai dengan hasil pengukuran yang dilakukan oleh ahli.
Sumur konvensional yang dibuat oleh masyarakat setempat umumnya tidak menerapkan metode pengukuran, sehingga air yang diperoleh tidak selalu mendapatkan kualitas air bersih yang baik.
Kelebihan dari Pembuatan Sumur Bor
- Kualitas yang lebih baik dan perubahan yang tinggi untuk mendapatkan air bersih yang berkualitas
- Sumur bor mesin memungkinkan kedalaman yang lebih dalam daripada sumur manual/konvensional
Instalasi Listrik untuk Memompa Air Naik ke Bukit
Saat dilakukan pengukuran dan pencarian mata air bawah tanah oleh ahli, ditemukan bahwa titik air untuk pengeboran berada di lembah perbukitan, sehingga air harus naik dari titik pengeboran sumur mengikuti elevasi lereng dan ketinggian bukit dengan panjang pipa kurang lebih 200 meter.
Diperlukan pompa submersible dengan total head lebih dari 120 meter dan kapasitas daya listrik berkisar antara 1200 hingga 3000 watt per jam.
Direncanakan menggunakan genset diesel 5000 watt dengan instalasi listrik hingga 250 meter.
Tandon Air Ferro-cement & Pemanen Air Hujan
Warga harus berjalan kaki 1,5 – 3 kilometer ke mata air atau sumur. Warga tidak memiliki tempat penampungan air di sekitar rumah mereka. Belum ada yang mengambil air hujan untuk kebutuhan rumah tangga
Desa Persiapan Mbinudita terletak di bagian barat-tengah Kabupaten Sumba Timur yang memiliki curah hujan rata-rata 1.500 – 2.000 mm per tahun* atau lebih tinggi dari wilayah lain di Kabupaten tersebut. Artinya berpotensi untuk melakukan pemanenan air hujan.
Kelebihan dari pembuatan Tangki Ferrocement
- Solusi murah untuk penyimpanan air
- Daya Tahan Sangat Tinggi dari bahan lainnya
- Fleksibilitas tak terbatas untuk bentuk dan ukuran
- Mudah dibangun
- Mudah diduplikasi oleh penduduk desa
Pendistribusian Air
Keterlibatan masyarakat menjadi poin penting dalam proses distribusi air.
Dari penggalian, pemasangan pipa melibatkan masyarakat penerima manfaat untuk memastikan penggunaan dan perawatan yang optimal. Semuanya bisa dilakukan secara mandiri tanpa bantuan tenaga ahli, dan semua dengan semangat kebersamaan.
Rasa memiliki terhadap fasilitas yang dibangun bersama akan menjadi modal yang kuat agar fasilitas tetap terjaga dan aman.
Toilet Umum & Sanitasi Sehat
Daerah pedesaan yang cukup jauh dari kota dan memiliki
keterbatasan, terkait bahan bangunan dan tenaga ahli. Ini adalah
tantangan untuk solusi pembangunan yang efektif dan efisien.
menggunakan teknologi yang sama dengan pembuatan tangki air,
kami mengadopsi Ferro-semen untuk pembangunan toilet.
Kelebihan dari konstruksi Ferrocement
- Biaya rendah
- Teknologi tepat guna dengan daya tahan tinggi tahan gempa
- Fleksibilitas tak terbatas untuk bentuk dan ukuran
- Mudah dibangun
- Mudah diduplikasi oleh penduduk desa
Hydraulic Ram Pump (Pompa Hydram)
Pompa hydraulic ram adalah pompa air yang digerakkan oleh air dengan tingkat perbedaan ketinggian.
Mata air di Mbinudita tersedia dengan metode ini untuk memberikan akses lebih dekat ke penduduk desa yang tinggal di perbukitan dan sekitarnya
Kelebihan dari pompa hydram
- Menggunakan sumber energi terbarukan
- Tidak ada daya listrik yang dibutuhkan
- Sangat efektif di daerah pegunungan
Kebun Nutrisi
Pada tahun 2013 di Sumba Timur terdapat kurang lebih 2500 anak dimana 51,3% diantaranya mengalami stunting. Sementara itu, angka stunting di Sumba Timur menurun pada 2019 menjadi 25%.
Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) masih menjadi provinsi dengan angka stunting tertinggi di Indonesia. Oleh karena itu, NTT membutuhkan pendidikan dan nutrisi ekstra sejak hamil.*
Kelebihan dari adanya Kebun Nutrisi
- Untuk membantu mengatasi malnutrisi dan
defisiensi mikronutrien dengan konsumsi sayuran
Peningkatan Pengetahuan melalui Pelatihan
Kurang memadainya infrastruktur di daerah terpencil dan tingkat pendidikan masyarakat yang relatif rendah menyebabkan masyarakat di daerah terpencil kurang memiliki pemahaman dan pengetahuan tentang perilaku hidup bersih dan sehat serta bagaimana teknologi tepat guna dapat menjadi solusinya.
Pelatihan diperlukan untuk meningkatkan kapasitas pengetahuan masyarakat untuk menemukan solusi dan bersedia mengubah perilaku untuk meningkatkan kualitas hidup dan kesehatan yang lebih baik.
Dalam pelatihan ini, masyarakat akan diajak untuk belajar bersama tentang teknologi tepat guna dan pengetahuan infrastruktur, pengetahuan tentang Perilaku Hidup Bersih dan Sehat untuk membantu menciptakan perubahan perilaku, pengetahuan, dan keyakinan tentang kesehatan baik di sekolah, rumah dan masyarakat.
Mengaktifasi Panitia / Komunitas Air
Untuk menjamin keberlanjutan pembangunan dan penggunaan sarana tetap terjaga, maka perlu adanya panitia air bersih yang akan bekerja dan berfungsi sebagai pengawas dan pelaksana harian untuk pemeliharaan dan perbaikan sarana air bersih yang telah dibangun.
Hal ini akan dibahas dalam forum dan disepakati bersama oleh masyarakat, khususnya penerima manfaat fasilitas.
Fungsi dan tugas Panitia Komunitas Air
- Mengidentifikasi, mengevaluasi, dan mengendalikan risiko yang berpotensi menyebabkan fasilitas rusak atau tidak berfungsi.
Biaya Proyek
Deskripsi | Jumlah | |
Penyediaan akses air bersih bagi warga sekolah dan warga sekitar di Mbinudita | : | Rp 482.612.000 |
Pelatihan membangun infrastruktur air bersih dengan teknologi tepat guna | : | Rp 11.895.000 |
Pelatihan gaya hidup sehat dan penyediaan fasilitas sanitasi | : | Rp 393.835.000 |
Operational Cost | : | Rp 165.620.000 |
Total | : | Rp 1.053.962.000 |