Mengubah Kehidupan, Satu Intervensi Medis Sekaligus: Kisah Nyata Bagaimana Pelayanan Medis Primer Membuat Perubahan yang Menyelamatkan Nyawa di Sumba Timur
Di desa-desa terpencil seperti Mbatapuhu, Sumba Timur, bantuan medis sangat jauh. Namun dengan program Perawatan Medis Primer dari Fair Future Foundation, bantuan yang menyelamatkan jiwa dapat diberikan kepada mereka yang paling membutuhkan.
Di desa terpencil Mbatapuhu di Sumba Timur, isolasi lebih dari sekadar kondisi geografis; itu adalah kondisi kehidupan. Jalan raya, atau apa yang dianggap sebagai jalan raya, bukanlah jalur yang dapat dinavigasi, bahkan untuk kendaraan segala medan. Namun, di antara pegunungan dan hutan, di sinilah Jaya yang berusia 10 tahun tinggal, seorang anak laki-laki yang penuh energi.
Suatu hari, Jaya terbangun dengan perasaan tidak enak. Ia menggigil, badannya berkeringat, dan suhu tubuhnya melonjak di atas 41 derajat Celcius. Setiap gerakan itu menyakitkan; setiap otot di tubuhnya seakan menjerit. Dia menderita gejala akut malaria yang kita ketahui dengan baik. Rasa sakit yang dia rasakan bukanlah suatu kebetulan belaka; itu terkait dengan penghancuran cepat sel darah merahnya oleh parasit Plasmodium. Kehancuran besar-besaran ini memicu peradangan, suatu respons peradangan yang disertai demam parah dan nyeri otot.
Berjarak lebih dari lima jam berjalan kaki dari pusat kesehatan terdekat, pilihan Jaya terbatas. Saat itulah Rambu Menchy turun tangan, seorang agen kesehatan yang dilatih melalui program #PrimaryMedicalCare dari Fair Future Foundation. Berbekal peralatan medis dan keahliannya, Rambu Menchy tiba di rumah Jaya. Dengan percaya diri dan terampil, dia memberikan dosis pertama parasetamol, antipiretik yang berhasil menurunkan demam panas pada anak tersebut.
Keesokan harinya, dengan kendaraan segala medan, Jaya dibawa ke Puskesmas terdekat, pusat perawatan terdekat. Setelah dilakukan tes skrining, dipastikan Plasmodium vivax adalah pelakunya. Rambu Menchy tepat sasaran. Jaya menerima pengobatan anti malaria yang sangat ia butuhkan, sehingga menandai awal kesembuhannya.
Kisah ini bukanlah kisah yang terisolasi. Kisah ini menggambarkan kenyataan pahit di daerah seperti Sumba Timur, dimana kurangnya akses terhadap layanan kesehatan dasar dapat mengubah penyakit yang bisa diobati menjadi hukuman mati. Namun ini juga merupakan kisah tentang ketahanan, kemampuan beradaptasi, dan kecerdikan manusia. Program #PrimaryMedicalCare bukan sekedar inisiatif; ini adalah penyelamatan real-time, penyelamat di tengah lautan tantangan layanan kesehatan.
Itu sebabnya dukungan Anda sangat penting. Karena setiap hari ada anak-anak lain seperti Jaya, desa lain seperti Mbatapuhu yang membutuhkan pelampung ini. Ini bukan hanya tentang pengobatan atau pelatihan medis; ini tentang memberikan kesempatan dalam hidup yang sering kali tidak ada.
Saat Anda merenungkan kisah ini, tanyakan pada diri Anda pertanyaan berikut: “Peran apa yang dapat saya mainkan dalam mendukung kehidupan yang dipertaruhkan setiap hari?” Kenyataannya ada di sini, nyata dan mendesak, dan merupakan tanggung jawab kita bersama untuk menanggapinya.
Alex Wettstein – Kamp mediko-sosial Fair Future Foundation di Sumba Timur – Rumah Kambera, Lambanapu, 25 Oktober 2023
Krisis Senyap di Sumba Timur: Permintaan Mendesak untuk Dukungan Layanan Kesehatan dan Mengapa Bantuan Swiss Tidak Ada – Perjalanan 15 Tahun bersama Fair Future Foundation
Dalam artikel terbaru saya, saya mengungkap kondisi layanan kesehatan yang buruk di Sumba Timur, dimana penyakit yang dapat dicegah seperti malaria merajalela. Dengan keprihatinan yang sungguh-sungguh, saya menyelidiki ketidakhadiran organisasi-organisasi besar dan kurangnya bantuan dari negara asal kami, Swiss.
Saya dan tim yang berdedikasi berdiri sebagai penyelamat yang langka bagi keluarga-keluarga yang berisiko ini. Saat Fair Future mendekati hari jadinya yang ke-15, momen ini merupakan tanda dampak sekaligus peringatan keras kami: Perjuangan masih terus berlanjut, dan keharusan untuk mempertahankan pekerjaan kami semakin mendesak. Baca di sini!