Tentang apa gambar ini Kawan?
Dalam “Picture of the Day” yang baru ini, kita menyaksikan kesulitan yang dihadapi oleh anak-anak muda di Sumba Timur dalam mencari air bersih. Anak-anak ini harus menempuh jarak yang cukup jauh dari rumah mereka untuk mencapai kullup (baskom batu kecil yang digali langsung ke medan berbatu oleh penduduk desa untuk mengumpulkan dan menampung air hujan di daerah pedesaan). Sayangnya, tidak mungkin hujan selama sembilan bulan ke depan, dan anak-anak harus berjalan lebih dari sepuluh kilometer untuk mendapatkan beberapa liter air untuk menopang diri mereka sendiri; kullup sudah kering sekarang.
Saat ini, keluarga-keluarga di Laindatang menempuh perjalanan yang sulit, menempuh jarak berkilo-kilo dan memakan waktu lebih dari 10 jam, untuk mendapatkan air minum dalam jumlah yang sedikit. Dengan alokasi harian kurang dari 2 liter per orang, individu harus berkorban besar karena persediaan yang terbatas ini harus mengakomodasi kebutuhan minum, makan, kebersihan pribadi, dan sanitasi.
Malaria merusak desa, memperparah efek buruk dari penyakit menular, terutama di kalangan anak balita. Urgensi krisis kesehatan memerlukan intervensi segera. Bekerja sama dengan Kawan Baik dan otoritas setempat, Fair Future berkomitmen untuk meluncurkan proyek Sambungan Air yang komprehensif, mengatasi kebutuhan mendesak akan air bersih di desa dengan sangat mendesak.
Dimulai pada akhir Juni 2023, Fair Future memulai proyek #waterconnections yang luar biasa di Laindatang. Inisiatif ini menandai perubahan transformatif dan menanamkan kebanggaan besar dalam organisasi kami.
Warga Laindatang mengandalkan penampung air hujan saat musim hujan untuk memenuhi kebutuhan air bersih. Namun, pengetahuan dan sumber daya yang terbatas menghambat metode ini, yang secara signifikan mencemari reservoir air. Selama musim kemarau, pilihan mereka terbatas pada mengakses air dari Kulub—kolam buatan yang terletak di dalam formasi batuan—atau membeli air tangki dari beberapa perusahaan terpilih.
Sayangnya, mengakses air menjadi semakin sulit sepanjang tahun, dengan hanya segelintir perusahaan yang mau mengantarkan ke desa. Hambatan transportasi sering mengakibatkan air tumpah, yang semakin mengurangi pasokan yang sudah langka saat tiba di Laindatang.
Bagi penduduk desa, akses ke air bersih adalah masalah kelangsungan hidup. Mereka saat ini menyimpan air hujan di tangki yang kotor, terkontaminasi, dan berbahaya. Meskipun sisa air ini menopang mereka untuk minum, makan, dan bertahan hidup, air itu akan habis dalam beberapa minggu saat musim kemarau dimulai. Tragisnya, air ini tercemar, terinfeksi, dan membawa penyakit yang mengancam jiwa seperti Malaria, Kolera, Demam Berdarah, Demam Tifoid, Hepatitis A, dan penyakit cacing Guinea. Selain itu, penyakit diare yang lazim seperti E. coli dan rotavirus, yang disebabkan oleh air yang terkontaminasi, menimbulkan risiko yang parah, terutama pada anak-anak, yang menyebabkan dehidrasi dan bahkan kematian.
Anda memiliki kekuatan untuk membantu kami mewujudkan proyek penting ini, yang sangat diperlukan bagi ratusan keluarga. Jika Anda mau, donasi Anda yang didedikasikan untuk proyek #waterconnections di desa Laindatang akan disambut dengan hangat. Ucapan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kami sampaikan kepada semua pihak yang bersedia memberikan kontribusi. Dengan dukungan Anda, kami dapat membawa cinta, harapan, dan air bersih kepada masyarakat Laindatang yang layak.
Untuk mengakses informasi tentang implementasi kami, Anda dapat mengunduh dan membaca presentasi dalam format PDF dengan mengklik tautan ini.
Terima kasih atas minat dan dukungan Anda, kami mencintaimu.