Untuk menampung air hujan, dibangun tandon air dengan kapasitas kurang lebih 5000 liter dengan teknik ferosemen, tandon berbahan baku utama semen dengan kerangka besi beton dan kawat lilit berbentuk tabung. Pada akhir bulan september 2022, jumlah tandon yang sudah terbangun sebanyak 7 unit. Unit-unit yang lain sudah masuk dalam penjadwalan kerja dan akan segera terbangun.
Saat musim hujan tiba, tandon-tandon aktif memanen air hujan, terpenuhi dari atap-atap
rumah yang terhubung langsung ke tandon.
Dalam 1-2 hari hujan, terlaporkan 2 unit tandon terisi air hingga penuh dan telah dapat dimanfaatkan oleh warga. Saat sumur bor telah terbangun, tandon – tandon yang terbangun dapat terkoneksikan pipa dan teraliri air dari sumur.
Ketika akses air bersih sudah lebih dekat dengan rumah, mengurangi tenaga, waktu, hingga biaya untuk berjalan jauh demi 2-3 jerigen air yang harus dibawa ke rumah tiap pagi dan sore.
Saat air sudah dekat, mereka memiliki waktu lebih untuk beraktifitas lain, seperti berkebun atau mengurus anak-anak dan kebutuhan berumah tangga.
Kini dengan tersedianya air di dekat rumah, di beberapa kampung sudah terlihat mulai membuat kebun nutrisi yang menyediakan sayur atau bahan kebutuhan makanan di rumah.